Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal <p><span style="font-size: 11.0pt; font-family: 'Arial',sans-serif;">The management of the journal is based on the Decree of the Dean of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Halu Oleo University, Number 5527/UN.29.12/PI/2022. The e-ISSN number is 2502-664X based on SK LIPI no. 0005.2502664X/JI.3.1/SK.ISSN/2016.03-4 March 2016 (starting from issue Vol. 1, No. 1, February 2016) at https://ojs.uho.ac.id/index.php/JSEP. As an effort to increase journal capacity, starting with volume 8 number 1, February 2023 will be published at https://jsep.uho.ac.id/index.php.</span></p> <p><span style="font-size: 11.0pt; font-family: 'Arial',sans-serif;">Based on the Decree of the Director General of Higher Education, Research and Technology Number 230/E/KPT/2022, December 30, 2022 concerning Ranking of Accreditation of Scientific Journals period IV of 2022, Journal of Social Economics and Fisheries obtained accreditation for the Sinta-6 category New Accreditation Rank 6 starting Volume 5 Number 3 of 2020 to Volume 10 Number 2 of 2025.<br />The Journal of Fisheries Social Economics concerns agribusiness systems, cost-benefit analysis and cost-effectiveness analysis, fishery product marketing, farm management, financial management, supply chains, business and entrepreneurship. Resource and environmental economics regarding resources and environmental goods valuation prices, and indicators of environmental quality. Social aspects of coastal fishing communities, agricultural sociology, agricultural counseling, and development communication, policies on the management and utilization of fisheries resources and their environment. These original thoughts can be in the form of research results, theoretical studies, methodological studies, seminar reviews, book reviews, and reviews of fisheries development issues. JSEP only accepts manuscripts that have never been published and are not in the process of being published in other publication media, and its presence is expected to build a reputation for the work produced as a first step towards a reputable international journal. The writing procedure follows the requirements as described in the Author Guidelines. JSEP is published periodically every February, May, August and November. JSEP accepts articles in Indonesian and English.</span></p> Universitas Halu Oleo id-ID Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan 2502-664X <p><strong>Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan (JSEP)</strong> dilisensikan di bawah lisensi (CC Attribution 4.0)<em>.</em> Pengguna bebas untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, dan walau mereka harus mencantumkan kredit kepada Anda dan tidak dapat memperoleh keuntungan komersial, mereka tidak harus melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang sama dengan ciptaan asli.</p> Analisis perbandingan pendapatan nelayan berdasarkan jenis alat tangkap nelayan di Desa Masolo Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.77 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan nelayan tangkap pancing tonda dan pancing rawai di Desa Masolo Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan, dan untuk mengetahui perbandingan pendapatan nelayan tangkap pancing tonda dan nelayan pancing rawai. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November sampai Desember Tahun 2022. Jumlah sampel nelayan tangkap pancing tonda dan rawai masing-masing berjumlah 15 responden, sehingga total sampel 30 responden. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis total biaya, penerimaan, pendapatan, dan uji-t. Hasil penelitian menunjukan bahwa tangkapan nelayan pancing tonda yaitu ikan cakalang, ikan tongkol sedangkan pancing rawai jenis ikan berupa kakap merah, dan ikan kerapu, rata-rata&nbsp;total biaya yang keluarkan nelayan pancing tonda sebesar Rp764.121.91/bulan, sedangkan nelayan pancing rawai sebesar Rp760.193.58/bulan. Penerimaan rata-rata pernelayan 880.000/bulan.&nbsp;Pendapatan bersih nelayan tangkap pancing tonda sebesar Rp11.715.878<strong>/</strong>perbulan, sedangkan nelayan tangkap pancing rawai sebesar Rp8.119.806/perbulan. Berdasarkan analisis uji-t yang menggunakan SPSS diketahui nilai signifikasi sebesar 0,838 dan lebih besar dari 0,05 berarti H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan pendapatan antara nelayan pancing tonda pancing rawai. Kesimpulan peneliti ini menyimpulkan bahwa jika dilihat dari nominal rupiah terdapat perbedaan namun jika dihitung dengan uji-t menggunakan SPSS, maka tidak terdapat perbedaan secara signifikan.</p> Ermawati Budiyanto Wa Ode Piliana Syamsul Kamri Roslindah Daeng Siang Risfandi Hak Cipta (c) 2024 Ermawati, Budiyanto, Wa Ode Piliana, Syamsul Kamri, Roslindah Daeng Siang, Risfandi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-11-30 2024-11-30 9 4 331 338 10.33772/jsep.v9i4.77 Model keputusan investasi pengembangan perikanan tangkap rajungan di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.92 <p>Penelitian ini bertujuan untuk: (1) untuk mengetahui kelayakan usaha perikanan tangkap rajungan di Desa Bungin Permai, (2) untuk mengetahui sensitivitas model analisis finansial&nbsp; usaha perikanan tangkap rajungan berdasarkan&nbsp; perubahan harga jual akibat inflasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2023. Penelitian ini menggunakan teknik slovin dengan jumlah responden sebanyak 10 nelayan. Pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan kajian literatur. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sakunder. Analisis data yang digunakan adalah NVP, IRR, RCR, dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) usaha tangkap rajungan di Desa Bungin Permai dapat dikembangkan dan layak untuk dilanjutkan karena dari hasil analisis kelayakan dengan nilai NPV usaha sebesar Rp83.363.842 (&gt;0), IRR sebesar 74%, dan keuntungan dari RCR sebesar 52%. (2) berdasarkan hasil uji model analisis sensitivitas dengan skenario kenaikan harga bahan rajungan dikatakan masih layak ketika kenaikan pada 3,61%, dan 1,62%&nbsp; sedangkan ketika kenaikan harga bahan rajungan mengalami 50% usaha tersebut tidak layak diteruskan dan untuk penurunan harga jual rajungan dikatakan masih layak ketika turunnya harga jual rajungan dan harga inflasi tetap sebesar 3,61%, dan 1,62% sedangkan ketika harga jual mengalami penurunan sebesar 35% usaha tersebut sudah tidak layak untuk di teruskan atau dilanjukan.</p> Sri Rahayu Astuti Akhmad Mansyur Abdullah Sjamsu Alam Lawelle Azwar Sidiq Hak Cipta (c) 2024 Sri Rahayu Astuti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 339 348 10.33772/jsep.v9i4.92 Kajian benefit tenaga kerja dalam kinerja melaksanakan tugas pada PT. Kelola Mina Laut PPS Kota Kendari https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.93 <p>Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui kinerja dan sistem pemberian <em>benefit </em>(bonus) terhadap tenaga kerja, (2) untuk mengetahui pemberian <em>benefit </em>dapat meningkatkan kinerja tenaga kerja. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2023 di PT. Kelola Mina Laut PPS Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah tenaga kerja harian berjumlah 10 orang dan tenaga kerja borongan berjumlah 12 orang di PT. Kelola Mina Laut PPS Kota Kendari. Teknik analisis data menggunakan data kualitatif yang bersumber dari Miles dan Huberman. Terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) kinerja dan sistem pemberian <em>benefit </em>(bonus) kepada tenaga kerja dibidang pengolahan gurita <em>ball-ball </em>dan <em>flower </em>beku yang mendapatkan <em>benefit </em>yakni pekerja yang mampu bekerja melebihi target kinerja sebanyak 1 kg maka <em>benefit </em>yang diperoleh sebesar Rp.3.000/kg, dimana tenaga kerja harian diberikan <em>benefit </em>berdasarkan jumlah tugas yang diselesaikan per orang, sementara tenaga kerja borongan diberikan <em>benefit </em>berdasarkan hasil kerja tugas bersama-sama yang kemudian total keseluruhan <em>benefit </em>yang didapatkan akan dibagi rata ke tenaga kerja borongan yang ikut bekerja, (2)&nbsp; dengan adanya pemberian <em>benefit </em>kepada tenaga kerja PT. Kelola Mina Laut maka para tenaga kerja merasa termotivasi untuk bekerja lebih keras dan giat sehingga mampu meningkatkan kinerja diri sendiri saat bekerja dalam mencapai target kerja dan target perusahaan.</p> Salsabila Khulaydah Amaliyah La Onu La Ola Rosmawati Nurdiana A Desy Sriwulan Hak Cipta (c) 2024 Salsabila Khulaydah Amaliyah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 349 358 10.33772/jsep.v9i4.93 Analisis kelayakan pengolahan ikan tuna pada usaha kelompok produksi olahan hasil perikanan (studi kasus abon ikan tuna ingkita di Desa Sampuabalo Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton) https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.95 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kelayakan pengolahan ikan tuna pada Pada Usaha Kelompok Produksi Olahan Hasil Perikanan (Studi Kasus Abon Ikan Tuna Ingkita di Desa Sampuabalo Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton) Sulawesi Tenggara. Jenis data penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi, pencatatan dan studi literatur. Data dianalisis dengan menggunakan analisis finansial yang terdiri dari analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya tetap terdiri dari, biaya penyusutan alat sebesar Rp115.554, biaya tambahan sebesar Rp4.571.333, sehingga total biaya tetap Rp4.571.333. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tambahan. Biaya bahan baku sebesar Rp5.400.000, biaya tambahan sebesar Rp6.036.000, sehingga total biaya variabel Rp11.436.000. Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha abon ikan tuna Ingkita sebesar Rp16.122.887. Penerimaan selama sebulan pengusaha abon ikan tuna Ingkita sebesar Rp27.000.000, dengan pendapatan sebulan sebesar Rp10.877.113, dan pendapatan/produksi sebesar Rp1.812.852. Analisis R/C ratio menunjukkan nilai 1,67 artinya usaha memiliki prospek yang menguntungkan apabila dikembangkan</p> Wa Ode Elsy Rahmayani Sarini Yusuf Wa Ode Nilda A. Effendy Azwar Sidiq Hak Cipta (c) 2024 Wa Ode Elsy Rahmayani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 359 366 10.33772/jsep.v9i4.95 Kajian finansial alat keselamatan pada kapal nelayan pole and line di Kota Baubau https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.107 <p>Penelitian ini berjudul Kajian Finansial Alat Keselamatan Pada Kapal <em>Pole and Line</em> (Huhate) di Kota Baubau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan jumlah alat keselamatan, harga alat keselamatan dan proporsi biaya alat keselamatan dari harga kapal yang ada di Kota Baubau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai februari 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan <em>Purposive Sampling. </em>Data penelitian diperoleh melalui survei, observasi, wawancara, dan dokumentansi di Kota Baubau. Data analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan persentase. Hasil penelitian menunjukan jenis alat keselamatan yang ada pada kapal <em>Pole and Line</em> di Kota Baubau yaitu <em>life jacket</em>, <em>life buoy, </em>kompas, APAR (alat pemadam api ringan), radio, P3K, <em>echosounder, </em>jeriken, ban luar, ban dalam dan sempang. Proporsi rata-rata biaya alat keselamatan dari harga kapal yaitu pada kapal 10 GT dengan harga rata-rata alat keselamtan Rp4.913.200 dari harga rata-rata kapal Rp168.000.000 dengan persentase sebesar 2,95% dan pada kapal 15 GT dengan rata-rata harga alat keselamtan Rp6.186.400 dari harga rata-rata kapal Rp161.000.000 dengan persentase sebesar 3,90%. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa masih kurangnya kesadaran nelayan dalam melengkapi alat keselamatan di atas kapal.</p> Aswad Afandu Sjamsu Alam Lawelle Nurdiana A Bobby Afyudi Syamsul Kamri Hak Cipta (c) 2024 Aswad Afandu https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 367 376 10.33772/jsep.v9i4.107 Analisis penentu sektor basis dalam sistem bisnis rumput laut pada klaster Poleang Kabupaten Bombana https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.109 <p>Sektor basis merupakan sektor yang memiliki potensi besar dalam menentukan pembangunan menyeluruh di daerah dan menjadi tulang punggumg perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentu sub sektor basis dalam sistem bisnis rumput laut pada Klaster Poleang&nbsp; Kabupaten Bombana. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April-Mei 2021, di Kabupaten Bombana. Metode yang digunakan yaitu&nbsp; teknik <em>purposive sampling</em> dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Bombana merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan yang melimpah dan bernilai ekonomis tinggi khususnya rumput laut. Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner dan analisis menggunakan rumus analisis <em>Location Quetient</em> (LQ). Hasil analisis <em>Location Quetient </em>menunjukan bahwa sektor basis tertinggi terdapat pada Klaster Poleang Tenggara sebanyak 12 basis yaitu Sdm, industri, listrik, air bersih, pasar, transportasi darat, transportasi laut, pelabuhan, kondisi jalan, kondisi komunikasi, lahan terpakai dan ketersediaan bibit sedangkan sektor basis terendah terdapat pada Klaster Poleang&nbsp; Barat sebanyak 3 basis yaitu ecer, jasa dan rill pajak. Kesimpulan penelitian ini bahwa komponen pembentuk klaster rumput laut telah terbentuk secara alami di Bombana</p> Sahara Budiyanto Sarini Yusuf Akhmad Mansyur Sjamsu Alam Lawelle Seventry Meliana Patiung Hak Cipta (c) 2024 Sahara, Budiyanto, Sarini Yusuf, Akhmad Mansyur, Sjamsu Alam Lawelle dan Seventry Meliana Patiung https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 377 382 10.33772/jsep.v9i4.109 Kajian resiko usaha pengeringan ikan teri di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka Kabupten Buton Tengah Sulawesi Tenggara https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.112 <p>Ikan merupakan produk yang sangat mudah mengalami pembusukan, salah satu teknik pengawetan yang umum adalah menggunakan metode penjemuran menjadi ikan kering. Teknik ini selain mudah pengolahannya, biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiko apa saja yang bisa terjadi pada usaha pengolahan ikan teri yang dapat menimbulkan kerugian. Penelitian ini dilakukan di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah pada Bulan April 2021. Populasi penelitian sebanyak 9 pelaku usaha ikan teri, pengambilan sampel dilakukan secara sensus. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, pencatatan, observasi, dan studi literatur. Data yang diambil pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usaha pengolahan ikan teri adalah Rp33.079.470,-/minggu. Pengiriman rata-rata 7.920 kg/minggu dengan harga Rp120.000,-/kg untuk ikan teri kering super (teri nasi) dan Rp100.000,-/kg untuk ikan teri kering jumbo (teri medan). Koefisisen variasi usaha pengolahan ikan teri sebesar 0,11 ≤ 0,5dengan nilai batas bawah pendapatan (L) sebesar Rp25.964.940,-/minggu (L ≥ 0). Penelitian ini menunjukkan bahwa pengusaha ikan teri di Desa Terapung mempunyai peluang memperoleh keuntungan untuk setiap periode produksi.</p> Dewi Mustiharian Sarini Yusuf Irdam Riani Risfandi Wa Ode Piliana Hak Cipta (c) 2024 Dewi Mustiharian, Sarini Yusuf, Irdam Riani, Risfandi dan Wa Ode Piliana https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 383 390 10.33772/jsep.v9i4.112 Alokasi waktu gender dalam aktivitas rumah tangga nelayan pembudidaya tambak Udang Vaname di Desa Towua Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.113 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alokasi waktu gender dalam rumah tangga nelayan pembudidaya tambak Udang Vaname di Desa Towua Kecamatan Wundulako&nbsp; Kabupaten Kolaka dalam aktivitas produktif, reproduktif dan sosial selama periode Bulan November 2021. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 41 rumah tangga. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik <em>simple random sampling</em>, Jumlah sampel yang dipilih yaitu 15 rumah tangga pembudidaya tambak Udang Vaname. Karena penelitian ini dalam prespektif gender, maka yang akan di wawancarai yaitu laki-laki dan perempuan dalam hal ini suami dan istri dalam setiap rumah tangga nelayan budidaya tambak Udang Vaname. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data&nbsp; yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan metode <em>Harvard Analitical Framework </em>(HAF), dalam ruamah tangga Nelayan Budidaya Tambak Udang Vaname di Desa Towua Kecamatan Wundulako dapat dilihat bahwa alokasi waktu yang digunakan dalam pembagian kerja antara suami dan istri dalam aktivitas produktif, reproduktif dan sosial terdapat perbedaan yang nyata. Untuk aktivitas produktif suami lebih dominan di bandingkan istri, suami memiliki jam kerja 575.80 jam/3 bulan dengan presentase 40.43%, sedangkan dalam aktivitas reproduktif dan sosial istri lebih dominan dibandingkan dengan suami, dalam aktivitas reproduktif istri memiliki jam keja 1042.13 jam/3 bulan dengan presentase 53.62% sedangkan dalam aktivitas sosial istri memiliki jam kerja 26.93 jam/3 bulan dengan presentase 1.39%. Dengan melihat seberapa besar pendapatan rumah tangga nelayan budidaya tambak Udang Vaname. Pendapatan rumah tangga yang diperooleh dari hasil budidaya tambak Udang Vaname tertinggi adalah Rp67.200.000/Siklus, terendah adalah sebesar Rp2.265.000/Siklus serta rata-rata pendapatan rumah tangga yang diperoleh sebesar Rp25.856.933/Siklus.</p> Yosan Sarinah Irdam Riani Rosmawati Seventry Meliana Patiung Hak Cipta (c) 2024 Yosan https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 391 398 10.33772/jsep.v9i4.113 Modal sosial dalam peningkatan kesejahteraan nelayan (Studi kasus kelompok nelayan Sikuyuh di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari) https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.125 <p>Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi unsur-unsur modal sosial yang terorganisasi dalam suatu kelompok nelayan kemudian mengkaji pengaruh-pengaruhnya pada tingkat kesejahteraan para nelayan di kelompok nelayan Sikuyuh. Variabel penelitian meliputi kesejahteraan rumah tangga para nelayan, norma, tingkat kepercayaan, serta jaringan. Pengaruh dari beberapa komponen modal sosial dianalisis menggunakan teknik regresi berganda. Data dihimpun melalui kuesioner, wawancara, observasi, serta dokumentasi, sementara sampel penelitian menggunakan metode sensus. Untuk mengukur variabel, digunakan skala Likert dan penilaian berbasis skor pada setiap indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya modal sosial dalam kelompok nelayan Sikuyuh mencakup norma-norma yang diterapkan dan dijaga dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosial dalam kelompok ini memberikan manfaat bagi para nelayan, seperti kerja sama dalam kegiatan gotong royong, berbagi informasi, dan memberikan dukungan satu sama lain untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka. Tingkat kepercayaan yang tinggi di antara para nelayan menciptakan hubungan yang erat dan membantu mencegah konflik yang berpotensi muncul dalam kelompok nelayan Sikuyuh. Hasil analisis regresi berganda menghasilkan persamaan: Y = 1,247 + 0,126X₁ + 0,589X₂ + 0,329X₃. Persamaan ini menunjukkan bahwa kesejahteraan rumah tangga nelayan (Y) mampu dipengaruhi tiga variabel, yakni norma (X₁), jaringan (X₂), dan kepercayaan (X₃). Ini mengungkapkan komponen modal sosial yang dianalisis mempunyai pengaruh pada kesejahteraan keluarga nelayan. Hal ini harus diperhatikan makin tingginya modal sosial yang anggota kelompok nelayan Sikuyuh miliki, maka semakin besar dampaknya pada kesejahteraan rumah tangganya.</p> Fitriah Amir Haeruddin Hak Cipta (c) 2024 Fitriah Amir https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 399 406 10.33772/jsep.v9i4.125 Penilaian kondisi lembaga bisnis konservasi lingkungan dan ekowisata bahari berbasis GSTC di Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.121 <p>Pertumbuhan bisnis konservasi di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang difokuskan pada ekowisata atau wisata alam dan budaya, dalam beberapa tahun terakhir ini sangat bervariasi, baik dari segi tampilan, sumber daya manusia, maupun ragam jenisnya. Bisnis konservasi yang bertumpu pada ekowisata telah berkembang cukup baik dan maju di beberapa tempat, seperti Bali, namun ada juga yang belum berhasil menjadikan bisnis semacam ini sebagai sektor unggulan dan prioritas, seperti yang ada di Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pariwisata berkelanjutan, Global Sustainable Tourism Council (GSTC) mengeluarkan pedoman khusus untuk pariwisata berkelanjutan yang tumpuan utama adalah kepedulian pada konservasi lingkungan. Penelitian ini meneropong standar indikator GSTC dalam pengelolaan beberapa destinasi wisata konservasi di Pulau Wangi-Wangi, yaitu WTC, DCDC, dan FPW Sombu. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan<span style="text-decoration: underline;"> informasi</span></p> <p>mengenai kondisi WTC, DCDC, dan FPW Sombu sebagai salah satu destinasi wisata konservasi laut dan pesisir andalan di Kabupaten Wakatobi, mengetahui aspek pengelolaan destinasi tersebut memenuhi kriteria GSTC, dan menentukan strategi pengembangan objek wisata yang dimaksud dengan menggunakan indikator-indikator GSTC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejauh ini pengelolaan WTC, DCDC, dan FPW Sombu hampir sebagian besar belum memenuhi indikator pariwisata berkelanjutan GSTC. Fokus aspek yang diteliti adalah indikator (A) pembangunan berkelanjutan, (C) keberlanjutan budaya dan (D) keberlanjutan lingkungan (konservasi), yang menunjukkan bahwa pengelolaan bisnis ketiga destinasi wisata konservasi tersebut belum tercapai optimal sesuai standar yang ada. Secara keseluruhan, ketiga destinasi tersebut masih lemah dari semua parameter, dari sisi analisis kriteria GSTC. Kajian terhadap aspek pariwisata berkelanjutan dari kriteria GSTC memberikan informasi mengenai strategi pengembangan WTC, DCDC, dan FPW Sombu secara berkelanjutan, sehingga memenuhi persyaratan untuk menjadi destinasi wisata konservasi yang berkelanjutan sesuai standarisasi GSTC, baik dari segi atraksi, amenitas, maupun aksesibilitas.</p> Sariamin Sahari Nasrun Normayasari Akhmatul Ferlin Dewi Utami Indah Alsita Kezia Gloria Apriliana Runtu La Ode Mansyur Khairuddin Isman Muhammad Musrianton Alfi Kusuma Admadja Harudin Hak Cipta (c) 2024 Sariamin Sahari, La Ode Arifuddin, Nasrun, Akhmatul Ferlin, Indah Alsita, Kezia Gloria Apriliana Runtu, La Ode Mansyur, Khairuddin Isman, Muhammad Musrianton, Alfi Kusuma Admadja, Haruddin, Hidrawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 407 418 10.33772/jsep.v9i4.121 Indeks nilai penting dan strategi pengelolaan mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Boalemo https://jsep.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/V9i4.122 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan ekosistem mangrove di wilayah pesisir Analisis data di gunakan untuk strategi pengelolaan mangrove di Kabupaten Boalemo yaitu analisis AHP. Jenis mangrove yang ditemukan di Kabupaten Boalemo yaitu 11 jenis mangrove yaitu <em>Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculata, Rhizopora stylosa, Sonneratia alba, Sonneratia casseolaris, Ceriops decandra, Ceriops Tagal, Avicennia Lanata, Xylocarpus granatum, Excoecaria agalocha, Brugiera Gymnoriza</em> dengan nilai INP tertinggi untuk kategori semai dan pohon adalah jenis <em>Rizophora mucronata</em> dan kategori pancang adalah jenis <em>Ceriops tagal. </em>Strategi pengelolaan ekosistem mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Boalemo yang menjadi prioritas utama yaitu rehabilitasi dan konservasi, kemudian Penguatan kelembagaan serta pelatihan dan penyuluhan.</p> Yulinda R. Antu Erlansyah Erlansyah Hak Cipta (c) 2024 Yulinda R. Antu https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-11-30 2024-11-30 9 4 419 428 10.33772/jsep.v9i4.122