Kajian co-management berbasis multi pihak dalam pelestarian kawasan lindung laut warisan Masyarakat Adat Tomia “Pasi Tondu” Kecamatan Tomia, Wakatobi Sulawesi Tenggara

Penulis

  • Sariamin Sahari Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia https://orcid.org/0009-0003-6858-0240
  • La Ode Arifuddin Yayasan Konservasi Alam Nusantara Wakatobi
  • Nasrun Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi
  • Akhmatul Ferlin Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta, Indonesia
  • Indah Alsita Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia
  • Kezia Gloria Apriliana Runtu Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia
  • La Ode Mansyur Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia
  • Khairuddin Isman Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia
  • Muhammad Musrianton Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia
  • Alfi Kusuma Admadja Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia
  • Haruddin Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan Wakatobi
  • Hidrawati Universitas Halu Oleo https://orcid.org/0000-0002-8924-7936

DOI:

https://doi.org/10.33772/jsep.v9i2.83

Kata Kunci:

Analisis pemangku kepentingan, kearifan lokal, kawasan konservasi perairan, masyarakat adat pesisir, pengelolaan bersama, taman nasional laut wakatobi

Abstrak

Pengelolaan kawasan konservasi perairan berbasis masyarakat, yang menitikberatkan pada aspek kearifan lokal dalam melindungi dan memanfaatkan wilayah lindung laut sebagai hak ulayat, menunjukkan hasil yang sangat baik terutama dari sistem sosial-ekologi. Studi ini mengidentifikasi dan mengkategorikan pemangku kepentingan berdasarkan kepentingan dan kepentingan relatifnya dalam pengambilan keputusan di bidang tersebut. Studi ini juga menyoroti perlunya keseimbangan antara pentingnya konservasi sumber daya dan dampak lingkungan dari sumber daya laut di wilayah tersebut, yang menunjukkan pentingnya strategi pengelolaan bersama, yang melibatkan perspektif berbeda dari berbagai pihak mengenai manfaat lingkungan dan ekonomi dari sumber daya laut di wilayah tersebut. Dalam penelitian ini mempergunakan metode kualitatif berupa observasi partisipasi, interview struktur dengan informasi kunci dan interview semi-struktur dengan para pihak yang mewakili kelompok pemanfaat sumber daya Hasil menemukan bahwa para nelayan, meskipun tertarik dengan konsep co-management, sebagian besar menentang penetapan “Pasi Tondu” sebagai kawasan lindung laut yang akan menjadi hak waris dari masyarakat adat Tomia. Konflik pendapat ini terkait dengan manfaat yang diperoleh dari nilai sumber daya konservasi dan unsur kerugian jika diterapkan sistem buka tutup oleh pemegang mandat pengelolaan, termasuk bagaimana mengurangi konflik antara nelayan dengan kehadiran kerumunan ikan simba (schooling jack-fish) serta adanya peraturan-peraturan yang akan diterapkan pada pemanfataan sumber daya “Pasi Tondu”. Pertimbangan para pihak yang berkepentingan dengan penerapan strategi pengelolaan bersama (co-management), adalah menggabungkan persepsi yang berbeda mengenai manfaat sosial ekonomi dari sumber daya kawasan lindung tersebut dan potensi keberlanjutan kehidupan secara ekologi dan ekonomi dengan adanya kawasan lindung laut oleh masyarakat adat Tomia.

Biografi Penulis

Sariamin Sahari, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Wakatobi, Indonesia

La Ode Arifuddin, Yayasan Konservasi Alam Nusantara Wakatobi

Yayasan Konservasi Alam Nusantara,Wakatobi, Indonesia

Nasrun, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Wakatobi,Indonesia

Akhmatul Ferlin, Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta, Indonesia

Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta, Indonesia

Indah Alsita, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Wakatobi,Indonesia,

Kezia Gloria Apriliana Runtu, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Wakatobi,Indonesia

La Ode Mansyur, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Wakatobi, Indonesia

Khairuddin Isman, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Wakatobi, Indonesia

Muhammad Musrianton, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Wakatobi, Indonesia

Alfi Kusuma Admadja, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobia

Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Wakatobi, Indonesia,

Haruddin, Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan Wakatobi

Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan, Wakatobi, Indonesia

Hidrawati, Universitas Halu Oleo

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo

Referensi

Adimu, H. E., Boer, M., Yulianda, F., & Damar, A. (2017). The role of stakeholders in marine conservation areas in Wakatobi National Park, Indonesia. AACL Bioflux, 10(6), 1483–1491.

Agardy, M. T. (2003). Advances in marine conservation: the role of marine protected areas. Trends in Ecology & Evolution, 9(7), 267–270. https://doi.org/10.1016/0169-5347(94)90297-6

Anshor, M., Basuni, S., Arief, H., & Sunarminto, T. (2023). Stakeholders and network analyses in Tambora National Park, Sumbawa Island, Indonesia. Biodiversitas, 24(10), 5446–5463. https://doi.org/10.13057/biodiv/d241027

Arifuddin, L. O. (2023). Menghidupkan Kembali Kearifan Lokal Kapala Nu Komoa untuk Pengelolaan Keberlanjutan. Yayasan Konservasi Alam Indonesia, 1. https://www.ykan.or.id/id/publikasi/artikel/perspektif/kearifan-lokal-kapala-nu-komoa/

Ariyani. (2023). Menakjubkan, Spot ali reef : titik selam andalan turis saat sambangi pulau Tomia. Kendarinews, 1. https://kendarinews.com/2023/04/28/menakjubkan-spot-ali-reef-titik-selam-andalan-turis-saat-sambangi-pulau-tomia/

Bahadorestani, A., Naderpajouh, N., & Sadiq, R. (2020). Planning for sustainable stakeholder engagement based on the assessment of conflicting interests in projects. Journal of Cleaner Production, 242, 118402. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.118402

Balai Taman Nasional Laut Wakatobi. (2003). Informasi Taman Nasional Laut Wakatobi.

Bawole, R. (2012). Analysis and mapping of stakeholders in traditional use zone within marine protected area. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 18(2), 110–117. https://doi.org/10.7226/jtfm.18.2.110

Chambers, R. (1997). Whose Reality Counts? Putting the first last. In P. R. Chambers (Ed.), https://practicalactionpublishing.com/book/2388/whose-reality-counts (1st ed., pp. 1–243). Practical Action Publishing. https://practicalactionpublishing.com/book/2388/whose-reality-counts

Chandra, W. (2023, April 4). Lewat Program Buka-Tutup Laut, Produktivitas Tangkapan Gurita Nelayan Selayar pun Meningkat. Mongabay.Com, 1. https://www.mongabay.co.id/2023/04/04/lewat-program-buka-tutup-laut-produktivitas-tangkapan-gurita-nelayan-selayar-pun-meningkat/

Crane, A., & Ruebottom, T. (2011). Stakeholder Theory and Social Identity: Rethinking Stakeholder Identification. Journal of Business Ethics, 102(SUPPL.), 77–87. https://doi.org/10.1007/s10551-011-1191-4

Darmawan.A, A.Rusnandi, D.Sutono, & Suraji. (2008). Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Mendukung Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan. Https://Surajis.Wordpress.Com/2008/08/28/Kebijakan-Pengelolaan-Kawasan-Konservasi-Perairan-Mendukung-Pengelolaan-Perikanan-Berkelanjutan-2/, 1–5. https://surajis.wordpress.com/2008/08/28/kebijakan-pengelolaan-kawasan-konservasi-perairan-mendukung-pengelolaan-perikanan-berkelanjutan-2/

Day, J. C. (2022). Key principles for effective marine governance, including lessons learned after decades of adaptive management in the Great Barrier Reef. Frontiers in Marine Science, 9(September), 1–15. https://doi.org/10.3389/fmars.2022.972228

Freitas, C. T., Lopes, P. F. M., Campos-Silva, J. V., Noble, M. M., Dyball, R., & Peres, C. A. (2020). Co-management of culturally important species: A tool to promote biodiversity conservation and human well-being. People and Nature, 2(1), 61–81. https://doi.org/10.1002/pan3.10064

Grimble, R., & Wellard, K. (1997). Stakeholder methodologies in natural resource management: A review of principles, contexts, experiences and opportunities. Agricultural Systems, 55(2), 173–193. https://doi.org/10.1016/S0308-521X(97)00006-1

Hoffmann, S. (2022). Challenges and opportunities of area-based conservation in reaching biodiversity and sustainability goals. Biodiversity and Conservation, 31(2), 325–352. https://doi.org/10.1007/s10531-021-02340-2

Indrawasih, R. (2008). Sumberdaya laut pelajaran dari pengelolaan model. J. Bijak Dan Riset Sosek KP, 3(2), 175–198.

Jentoft, S., Pascual-Fernandez, J. J., de la Cruz Modino, R., Gonzalez-Ramallal, M., & Chuenpagdee, R. (2012). What Stakeholders Think About Marine Protected Areas: Case Studies from Spain. Human Ecology, 40(2), 185–197. https://doi.org/10.1007/s10745-012-9459-6

Kementerian Dalam Negeri. (2014). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat (UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Lahl, R. (2015). Challenges to the establishment of CCAMLR Marine Protected Areas (MPA): A stakeholder analysis of interests and positions. Integrated Natural Resoruce Management.

Lestari, E., & Satria, A. (2015). Peranan sistem sasi dalam menunjang pengelolaan Daerah Rajam Ampat: Role of sasi systems in supporting of sustainable management of water conservation area of Raja Ampat. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 1(2), 67–76.

Maynard, L., Jacobson, S. K., & Kamanga, J. (2020). Stakeholder collaboration: Evaluating community-based conservancies in Kenya. Oryx, 54(5), 723–730. https://doi.org/10.1017/S0030605318000789

Meaka, K. (2021). Peta Sebaran Obyek Wisata di Pulau Tomia dan Sekitarnya. Twitter Kabar Meaka. https://twitter.com/KabarMeaka

Mitchell, R. K., Agle, B. R., & Wood, D. J. (1997). Toward a theory of stakeholder identification and salience: Defining the principle of who and what really counts. Academy of Management Review, 22(4), 853–886. https://doi.org/10.5465/AMR.1997.9711022105

Neeryl. (2023). ali reef titik selam andalan pulau tomia. KendariPos, 1. https://kendaripos.fajar.co.id/2023/04/29/ali-reef-titik-selam-andalan-pulau-tomia/

Perkim. (2020). Peta PKP Sulawesi Tenggara. Perkim.Id. https://perkim.id/profil-pkp/profil-provinsi/profil-perumahan-dan-kawasan-permukiman-provinsi-sulawesi-tenggara/

Phillips, R. (2003). Stakeholder Legitimacy. Business Ethics Quarterly, 13(1), 25–41. https://doi.org/10.5840/beq20031312

Pimm, S. L., Ayres, M., Balmford, A., Branch, G., Brandon, K., Brooks, T., Bustamante, R., Costanza, R., Cowling, R., Curran, L. M., Dobson, A., Farber, S., Fonseca, G. A. B., Gascon, C., Kitching, R., Mcneely, J., Lovejoy, T., Mittermeier, R. A., Myers, N., … Wilcove, D. (2001). Can We Defy Nature’s End? Science’S Compass, 293 (5538)(2207–2208.), 64–65.

Satria, A. (2015). Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir (Y. P. Obor (ed.); 2nd ed.). Yayasan Pustaka Obor.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Sugiyono (ed.); 19th ed.). CV Alfabeta IKAPI Jakarta.

Ureta, J. C., Vassalos, M., Motallebi, M., Baldwin, R., & Ureta, J. (2020). Using stakeholders’ preference for ecosystems and ecosystem services as an economic basis underlying strategic conservation planning. Heliyon, 6(12), e05827. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e05827

Voorberg, W., & Van der Veer, R. (2020). Co-management as a successful strategy for marine conservation. Journal of Marine Science and Engineering, 8(8). https://doi.org/10.3390/JMSE8070491

Wiratno. (2018). Sepuluh Cara Baru Kelola Kawasan Konservasi di Indonesia : Membangun Organisasi Pembelajar (B. Sya’bani (ed.); 1st ed.). Ditjen KSDAE.

Zaelany, A. A., & Wahyono, A. (2010). Konflik Pengelolaan Konservasi Laut Coremap dengan Adat di Perairan Buton. Jurnal Masyrakat Indonesia LIPI, 36(2), 157–182.

Diterbitkan

31-05-2024

Cara Mengutip

Sahari, S., Arifuddin, L. O., Nasrun, Ferlin, A., Alsita, I., Runtu, K. G. A., Mansyur, L. O., Isman, K., Musrianton, M., Admadja, A. K., Haruddin, & Hidrawati. (2024). Kajian co-management berbasis multi pihak dalam pelestarian kawasan lindung laut warisan Masyarakat Adat Tomia “Pasi Tondu” Kecamatan Tomia, Wakatobi Sulawesi Tenggara. Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan, 9(2), 159–174. https://doi.org/10.33772/jsep.v9i2.83