Analisis penentu sektor basis dalam sistem bisnis rumput laut pada klaster Poleang Kabupaten Bombana
DOI:
https://doi.org/10.33772/jsep.v9i4.109Kata Kunci:
sektor basis, rumput laut, sistem bisnisAbstrak
Sektor basis merupakan sektor yang memiliki potensi besar dalam menentukan pembangunan menyeluruh di daerah dan menjadi tulang punggumg perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentu sub sektor basis dalam sistem bisnis rumput laut pada Klaster Poleang Kabupaten Bombana. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April-Mei 2021, di Kabupaten Bombana. Metode yang digunakan yaitu teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Bombana merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan yang melimpah dan bernilai ekonomis tinggi khususnya rumput laut. Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner dan analisis menggunakan rumus analisis Location Quetient (LQ). Hasil analisis Location Quetient menunjukan bahwa sektor basis tertinggi terdapat pada Klaster Poleang Tenggara sebanyak 12 basis yaitu Sdm, industri, listrik, air bersih, pasar, transportasi darat, transportasi laut, pelabuhan, kondisi jalan, kondisi komunikasi, lahan terpakai dan ketersediaan bibit sedangkan sektor basis terendah terdapat pada Klaster Poleang Barat sebanyak 3 basis yaitu ecer, jasa dan rill pajak. Kesimpulan penelitian ini bahwa komponen pembentuk klaster rumput laut telah terbentuk secara alami di Bombana
Referensi
Amirullah, 2015. Populasi dan Sampel. Buku: Metode Penelitian Manajemen. Bayu Media Publising Malang.
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan, Edisi Kelima. Yokyakarta : UPP STIE YKPN.
Aslan, LM. 2011. Strategi Pengembangan Budidaya Rumput Luat di Indonesia. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Budidaya. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNHALU, Kendari.
Astuti O., L. Sara, A. Mansyur, dan Ira. 2021. Sosialisasi Rumput Laut (Euchema cottonii) Hasil Kultur Jaringan di Desa Puulemo Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA,4(3).
Annaastasia, N., Mansyur, A., Erawan, M. T. F., Siang, R. D., & Mangurana, W. O. I. (2024). Desain klaster rantai pasok rumput laut di Kabupaten Bombana. Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan, 9(3), 223-242.
Hasriadi., 2014. Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Kolaka Utara. Skripsi. Makassar : Universitas Hasanuddin.
Hutaepa, A., Koleangan, R., A.M & Rorong, I., P.F. 2020. Analisi Sektor Basis dan Non Basis Serta Daya Saing Ekonomi dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Samratulangi Manado 95115 Indonesia. Vol. 20 No. 03.
Jumiyanti, Kalzum R. 2018. Analisis Location Quetion dalam Penentuan Sektor Basis dan Non-Basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review. 1(1): 2943.
Nurcomariah., Hubeis, M dan T rilaksani., W. 2020. Strategi Pengembangan Agribisnis Rumput Laut Gracilaria di Karangantu Serang Banten. Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Parenrengi, A Syah, R dan Suryati, E. 2010. Budidaya Rumput Laut Penghasil Keraginan (Karaginofit). Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Kementrian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Tutupoho, A. (2019). Analisis Sektor Basis dan Sektor Non Basis terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Maluku (Studi Kasus Kabupaten Kota). Jurnal Cita Ekonomika, 13(1), 1-18.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Sahara, Budiyanto, Sarini Yusuf, Akhmad Mansyur, Sjamsu Alam Lawelle dan Seventry Meliana Patiung
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan (JSEP) dilisensikan di bawah lisensi (CC Attribution 4.0). Pengguna bebas untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, dan walau mereka harus mencantumkan kredit kepada Anda dan tidak dapat memperoleh keuntungan komersial, mereka tidak harus melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang sama dengan ciptaan asli.