Kajian Sosial Ekonomi Nelayan Rajungan Pengguna Alat Tangkap Bubu di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.33772/jsepi.v6i4.190

Kata Kunci:

Sosial, Ekonomi, Nelayan Rajungan

Abstrak

Daerah pesisir Kabupaten Konawe merupakan wilayah di Sulawesi Tenggara yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan termasuk nelayan rajungan. Salah satu daerah penghasil rajungan dan memiliki potensi untuk dikembangkan terdapat di Kecamatan Soropia khususnya di Desa Mekar dan Desa Leppe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi nelayan rajungan pengguna alat tangkap bubu di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan rajungan yang menggunakan bubu di kedua desa tersebut sebanyak 7 responden. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Jenis data yang digunakan yaitu data primer yang meliputi luas rumah tinggal, jenis lantai dasar rumah tinggal, jenis dinding rumah tinggal, kamar mandi, sumber penerangan, sumber air minum, bahan bakar, konsumsi, pakaian, kesehatan, pendapatan, tingkat pendidikan, tabungan keluarga, jumlah tabungan keluarga, umur, pengalaman kerja, jumlah alat tangkap, jumlah hasil tangkapan sedangkan data sekunder seperti luas desa dan jumlah penduduk. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan 14 kriteria masyarakat miskin menurut BPS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nelayan tangkap rajungan di Kecamatan Soropia tergolong dalam kategori miskin dan dapat dikatakan buruk. Dari 14 kriteria tersebut hanya terdapat 9 kriteria yang terpenuhi. Sedangkan 5 kriteria masyarakat  miskin yang tidak terpenuhi seperti luas rumah tinggal berukruan 5x7 m dan ukuran 6 x 8 m, sumber penerangan rumah tangga bukan listrik, hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun, kesehatan seperti gatal-gatal, demam dan batuk, pendapatan tertinggi sebesar Rp2.100.000-2.520.000, pendapatan sedang Rp1.260.000-1.470.000, dan terendah sebesar Rp650.000. Oleh karena itu kebijakan pengembangan penangkapan rajungan harus memperhatikan bukan hanya keberlanjutan sumberdaya tetapi juga kondisi sosial ekonomi nelayan.

Biografi Penulis

Indri Lestari, Universitas Halu Oleo

Jurusan Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, kendari, Indonesia

Sarini Yusuf, Universitas Halu Oleo

Jurusan Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, kendari, Indonesia

Syamsul Kamri, Universitas Halu Oleo

Jurusan Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, kendari, Indonesia

Referensi

Astuti, W. A. (2013). Peran Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan Pendapatan Kesejahteraan Keluarga. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Andi, Prasetyo. (2011). Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar dilihat dari Rasio Pendapatan Daerah pada APBD 2006-2008. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Indosesia 2010. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. (2012). Indikator Kesejahteraan Rakyat. BPS Sultra. Kendari

Badan Pusat Statistik. (2005). Pedoman Pendapatan Antar Sensus. Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.

Angga Prabowo. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Faridah. (2013). Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kepuasan Bermukim Pemilik Rumah Sederhana di Perumahan Tamansari Bukit Mutiara Kota Balikpapan. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol.10 (1): 3342. Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan.

Jimmy Hartono Saputro, Tejo Sukmadi, Karnoto. (2013). Analisa Penggunaan Lampu LED pada Penerangan dalam Rumah. Vol 5(1).

Kartika Sari, R. (2018). Pengaruh Material Terhadap Kekuatan Lantai Kamar Mandi Pada Rumah Tinggal. Jurnal Arsir Universitas Muhammadiyah Palembang. Vol 2(2).

Sebenan. (2007). Strategi Pemberdayaan Rumah Tangga Nelayan di Desa Gangga II Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. [Skripsi]. Sarjana Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Septiarini, D. (2010). Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi dengan Kualitas Rumah Tinggal di Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. [Skripsi]. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Soekidjo Notoatmodjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta: Jakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Yunita, E., Pargito, Sinaga, R. M., (2018). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan di Pantai Labuan Jukung Krui Pasca Terbentuknya Kabupaten Pesisir Barat. Jurnal Studi Sosial. Vol. 6(1). Hlm 1-10.

Unduhan

Diterbitkan

01-11-2021

Cara Mengutip

Lestari, I., Yusuf, S., & Kamri, S. (2021). Kajian Sosial Ekonomi Nelayan Rajungan Pengguna Alat Tangkap Bubu di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe . Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan, 6(4), 229–240. https://doi.org/10.33772/jsepi.v6i4.190

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3 4 > >>