Strategi green economic: pelatihan pemandu ekowisata mangrove di Kenagarian Sungai Pinang Kabupaten Pesisir Selatan
DOI:
https://doi.org/10.33772/jsep.v8i4.67Kata Kunci:
Green Economi, Ekowisata Mangrove, Nagari Sungai PinangAbstrak
Pemanfatan peluang yang muncul dari potensi kekayaan Alam dan Budaya masyarakat Nagari Sungai Pinang – Pesisir Selatan menjadi sebuah inovasi pengembangan Strategi Green Economic. Model ini merupakan proyeksi yang mendatangkang manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat namun memperhatikan dan memanfaatkan lngkungan yang baik. Peneltian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif Deskriptif, dengan penggunaan metode PAR (Particippatory Action Research), penelitian ini merupakan bentuk dari Pengabdian Masyarakat dengan memberikan literasi dan sosialsasi kepada kelompok masyarakat Komunitas Andespin. Hasil peneltian ini berupa pemanfaatan potensi Nagari Sungai Pinang untuk dapat dikembangkan menjadi ekowisata sepeti terbentuknya kelompok masyarakat yang faham tentang makna Green Econommic sebagai bentuk penciptaan sistem ekonomi ramah lingkungan, kedua terbentuknya kelompok usaha mikro yang memanfaatkan sumber daya hasil laut menjadi produk olahan berupa frozen food, serta konsep pemanfatan lingkungan sebagai wisata mangrove yang baik
Referensi
Afandi, A. (2013). Articipatory Action Research (Par) Metodologi Alternatif Riset Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Transformatif. Workshop Pengabdian Berbasis Riset Di LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 53(9), 1689–1699.
Global Green Growth Institute. (2015). Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau untuk Indonesia yang Sejahtera. Global Green Growth Institute, vol.1(1), 1–21. www.ggp.bappenas.go.id
Hafsar, K., Tuwo, A., Saru, A., Hafsar, K., & Pi, S. (2020). Sungai Carang Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau Mangrove Ecotourism Area Development Strategy In The Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan , Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi : Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan Universi, Vo.1(No.1), Hal.23.
Harahab, N., Riniwati, H., & Abidin, Z. (2018). The Vulnerability Analysis of Mangrove forest status as a tourism area. Ecology, Environment and Conservation, 24(2), 968–975.
Hidayat, A. (2021). Deforestation Of Mangrove Ecosystems On Tanakeke Island, South Sulawesi, Indonesia. 13(December), 454.
Hidup, D. L. (2018). Dinas Lingkungan Hidup, ‘Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Batang Tahun 2007.
Jangmin, K. (2016). Youth Involvement in Participatory Action Research (PAR): Challenges and Barriers. Critical Social Work, 17(1), 38–56. https://ojs.uwindsor.ca/index.php/csw/article/view/5891/4888
KemLHK. (2020). Peta Mangrove Nasional dan Status Ekosistem Mangrove di Indonesia. Development for Mangrove Monitoring Tools in Indonesia, vol.1(3), 4. https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/DitJaskel/publikasi-materi
Kumar, J., Kumar, V. M. E., Rajanna, K. B., V., M., Naik, K. A. S., Pandey, A. K., Manjappa, N., & Pal, J. (2014). Article : Ecological Benefits Of Mangrove. Life Science Leaflets, 48(February), 85.
Lugina, M., Indartik, & Pribadi, M. A. (2019). Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove Dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Rumah Tangga. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan, Dan Perubahan Iklim Jl. Gunung Batu No. 5, Bogor 16118, Indonesia, 16(3), 197–210.
Mukhlisi, M. (2018). Potensi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau (Potential Development Of Mangrove Ecotourism In Tanjung Batu Village, Derawan Island District, Berau Regency). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 24(1), 23. https://doi.org/10.22146/jml.22939
Nurhadi, F. D. C., Mardiyono, & Rengu, S. P. (2014). Strategi Pengembangan Pariwisata Oleh Pemerintah Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Administrasi Publik, 2(2), 325–331. https://media.neliti.com/media/publications/77667-ID-strategi-pengembangan-pariwisata-oleh-pe.pdf%0A
Prasetiyo, D. E., Zulfikar, F., & Shinta, S. (2016). Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu : Studi Konservasi Berbasis Green Economy. Omni-Akuatika, 12(1). https://doi.org/10.20884/1.oa.2016.12.1.29
Putra, W. (2014). Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove Di Desa Kuala Karang Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 2(2), pp 41-55.
Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model Participation Action Research Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 06(01), 62–71.
Salinitas, P., Berbeda, Y., Salinity, A. T. D., Ikan, T., Jagung, T., Dan, D. H., Niode, A. R., Irdja, A. M., Dipelihara, Y., Happa, D., Imbangan, P., Dan, P., Pakan, E., Rohma, A., Arief, M., Soedjiwo, N. ade fredyarini, Santia, I., Rizki, A., Purbomartono, C., … Mada, U. G. (2019). Implementasi Mata Kuliah Par (Participatory Action Research) Di Tpq Al-Magfiroh Denpasar Bali. In Jurnal Moderat (Vol. 2, Issue 1). http://juliwi.com/published/E0101/Paper0101_39-45.pdf
Saprianto, S., Warningsih, T., & Bathara, L. (2022). Economic Valuation of the Mangrove Ecosystem in Rawa Mekar Jaya Village, Sungai Apit District, Siak Regency. Asian Journal of Aquatic Sciences, 5(2), 228–233. https://doi.org/10.31258/ajoas.5.2.228-233
Setiawan, H. (2013). Status Ekologi Hutan Mangrove Pada Berbagai Tingkat Ketebalan (Ecological Status Of Mangrove Forest At Various Thickness Levels). Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 2(2), 104.
Suparno, S., Munzir, A., & Aryanti, D. (2019). Pemetaan Partisipatif Potensi Wisata, Di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Vokasi, 3(2), 66. https://doi.org/10.30811/vokasi.v3i2.1277
Toubes, D. R., & Araújo-Vila, N. (2022). A Review Research on Tourism in the Green Economy. Economies, 10(6), hal.4. https://doi.org/10.3390/economies10060137
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Rama Wahyudin1, Indira Karina, Pandhu Rochman Suosa Putra
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan (JSEP) dilisensikan di bawah lisensi (CC Attribution 4.0). Pengguna bebas untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, dan walau mereka harus mencantumkan kredit kepada Anda dan tidak dapat memperoleh keuntungan komersial, mereka tidak harus melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang sama dengan ciptaan asli.