Potensi ekonomi masyarakat nelayan dalam membangun ketahanan pangan berkelanjutan di Kelurahan Petoaha Kota Kendari
DOI:
https://doi.org/10.33772/jsep.v9i2.84Kata Kunci:
Economic Potential, Fishermen, Food SecurityAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi ekonomi masyarakat nelayan dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kelurahan Petoaha, Kota Kendari. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap bentuk potensi ekonomi, faktor-faktor pendukung dan penghambat, serta strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi ekonomi masyarakat nelayan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan sumber daya perikanan, kearifan lokal, jaringan sosial sebagai bentuk potensi ekonomi dalam mendukung sistem ketahanan pangan masyarakat. Namun, keterbatasan modal dan teknologi menjadi faktor penghambat. Dalam rangka memperkuat potensi ekonomi masyarakat nelayan, diperlukan strategi berbasis pengembangan koperasi, pendidikan keterampilan, dan penerapan teknologi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam membangun ketahanan pangan berkelanjutan di Kelurahan Petoaha.
Referensi
Arrazy, Masruqi, and Rindy Primadini. 2021. Potensi Subsektor Perikanan Pada Provinsi-Provinsi Di Indonesia. Jurnal Bina Bangsa Ekonomika 14(1):1–13.
Aziz, Md Saifullah Bin, Neaz A. Hasan, Md Mostafizur Rahman Mondol, Md Mehedi Alam, and Mohammad Mahfujul Haque. 2021. Decline in Fish Species Diversity Due to Climatic and Anthropogenic Factors in Hakaluki Haor, an Ecologically Critical Wetland in Northeast Bangladesh. Heliyon 7(1). doi: 10.1016/j.heliyon.2020.e05861.
Bungin. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Ilmu Sosial Lainnnya. Bogor: Prenada Media Group.
Fadilah, Muhamad. 2018. Kearifan Lokal Sebagai Ketahanan Pangan.
Kusnadi. 2009. Keberdayaan Nelayan & Dinamika Ekonomi Pesisir. Yogyakarta: Penelitian Universitas Jember dan Ar-Ruzz Media.
Maleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edited by T. Surjaman. Bandung: Remadja Karya CV.
Miftahuljanna, Akhmad Marhadi, and La Janu. 2021. Dari Nelayan Menjadi Buruh Pabrik the Transition of the Bajo People’S Livelihoods From Fishermanto Factory Workers. 5(1):31–44.
Nasriyah, Nasriyah, and Pigoselpi Anas. 2018. Identifikasi Potensi Dan Analisis Masalah Sumber Daya Perikanan Di Kecamatan Nambo Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan 12(2):81–94. Doi: 10.33378/jppik.v12i2.102.
Saleh, Nur Alam. 2018. Eksistensi Ritual Nelayan Bajo Pada Acara Penurunan Perahu Baru Di Petoaha, Kendari. Walasuji : Jurnal Sejarah Dan Budaya 9(2):347–57. doi: 10.36869/wjsb.v9i2.52.
Schagatay, Erika, Angelica Lodin-Sundstrom, and Erik Abrahamsson. 2011. Underwater Working Times in Two Groups of Traditional Apnea Divers in Asia: The Ama and the Bajau. Diving and Hyperbaric Medicine 41(1):27–30.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitaif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suman, Ali, Hari Eko Irianto, Fayakun Satria, and Khairul Amri. 2017. “Potensi Dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (Wpp Nri) Tahun 2015 Serta Opsi Pengelolaannya.” Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia 8(2):97. doi: 10.15578/jkpi.8.2.2016.97-100.
Tanzil, Tanzil. 2019. “Peranan Jaringan Sosial Dalam Penanganan Kemiskinan Nelayan Di Baubau.” Sosio Konsepsia 8(2):61–71. doi: 10.33007/ska.v8i2.1485.
Wahyono, Ary. 2016. “Karakteristik Nelayan Kecil Dalam Ketahanan Pangan Ikan: Kasus Di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.” Jurnal Masyarakat Dan Budaya 18(3):319–38.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 abdul jalil
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan (JSEP) dilisensikan di bawah lisensi (CC Attribution 4.0). Pengguna bebas untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, dan walau mereka harus mencantumkan kredit kepada Anda dan tidak dapat memperoleh keuntungan komersial, mereka tidak harus melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang sama dengan ciptaan asli.