Kajian produksi dan pendapatan nelayan tangkap rajungan (portunus pelagicus linnaeus, 1758) di Kelurahan Lampopala Sulawesi Tenggara pada saat covid-19

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.33772/jsepi.v7i2.168

Kata Kunci:

Bubu, Jaring, Pendapatan, Rajungan, Covid-19

Abstrak

Faktor penentu pendapatan nelayan tangkap rajungan yaitu hasil produksi dan harga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji berapa besar perubahan pendapatan nelayan tangkap rajungan di Kelurahan Lampopala Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara pada saat pandemi Covid-19 yang dilaksanakan pada bulan Januari 2021. Responden dalam penelitian ini ditentukan melalui metode cluster random sampling yaitu memilih nelayan yang menggunakan alat tangkap bubu dan jaring dengan jumlah sampel 10 nelayan bubu dan 10 nelayan jaring. Selanjutnya metode sensus diterapkan pada semua responden dengan cara wawancara untuk mendapatkan data primer nelayan tangkap yaitu nama, umur, pendidikan, pengalaman usaha, jumlah bahan bakar, hasil tang kapan, waktu penangkapan, biaya, dan umpan berdasarkan koesioner terstruktur. Data yang diperoleh kemudian di hitung menggunakan rumus total biaya, penerimaan, dan pendapatan. Proses penangkapan yang dilakukan oleh nelayan alat tangkap bubu dan jaring adalah sama yaitu persiapan alat tangkap, meliputi mesin, perahu, bahan bakar, konsumsi, dan umpan serta pemilihan lokasi fishing ground. Pendapatan nelayan bubu adalah rata-rata sebesar Rp.4.030.449/bulan pada saat Covid-19. Sedangkan pendapatan rata-rata nelayan jaring sebesar Rp.3.183.813/bulan pada saat Covid-19. Produksi nelayan bubu pada saat Covid-19 adalah tetap sebesar 180 kg/bulan namun dengan keuntungan yang meningkat menjadi Rp.5.429.652. Sebaliknya produksi nelayan jaring mengalami penurunan menjadi 120 kg/bulan dengan keuntungan Rp.3.204.766 pada saat Covid-19. Hal yang menyebabkan menurunnya keuntungan nelayan tangkap jaring yaitu berkurangnya jumlah produksi yang disebabkan karena kendala-kendala seperti jaring sobek dan adanya pembatasan aktivitas oleh pemerintah. Nelayan rajungan telah menaikkan harga jual rajungan yang semula berkisar antara Rp30.000 sebelum Covid-19 menjadi Rp35.000 pada saat Covid-19. Rajungan sebagian besar dijual keperusahaan/pengumpul sehingga bisa menaikan pendapatan nelayan tangkap rajungan.

Biografi Penulis

Nurfadilah, Universitas Halu Oleo

Jurusan Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia

La Onu La Ola, Universitas Halu Oleo

Jurusan Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia

Wa Ode Piliana, Universitas Halu Oleo

Jurusan Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia

Referensi

Anggara (2013). Kapal Penangkapan Ikan. Sekolah Tinggi Perikanan, Teknologi Penangkapan Ikan. Jakarta.

Alex S. N. dan Umar, B. (2004). Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Bumi Aksara. Jakarta.

Azamfirie R. (2020). The 2019 Novel Coronavirus: A Crown Jewel of Pandemics The Journal of Critical Care Medicine, 6(1): 3-4.

Badan Pusat Statistik. (2020). Kecamatan Rumbia dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bombana.

Bustami, B dan Nurlela. (2006). Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Charles, A. T. (2001). Sustainable Fisheries System. Wiley-Blackwell. 370 hal.

Firdaus M. (2010). Analisis Pendapatan Hasil Tangkapan Unit Perikanan Pukat Tarik (Trawl), Jurnal Teknologi, Kalimantan Timur. 13(1):22-28.

Horngren. Charles T. Datar. Foster. (2008). Akuntansi Biaya. Edisi Kesebelas Buku Satu. Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. PT Indeks, Jakarta.

Hufiadi dan Mahiswara. (2009). Selektifitas Jaring Arad (Mini Bottom Trawl) yang Dilengkapi JTEDs terhadap ikan Beloso (Saurida sp.). Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta. 2 (26) : 315-322.

Irham L dan Yogi (2009). Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Poliyamawidya Pustaka. Jakarta.

La Ola L.O. (2011). Ekonomi Perikanan. Unhalu Press. Kendari.

La Ola, O. (2014). Efisiensi biaya produksi dan daya saing komoditi perikanan laut di Pasar Lokal dan Pasar Ekspor. Jurnal Bisnis Perikanan (Journal of Fishery Business), 1 (1) : 39-50.

La Ola L.O. (2014). Ekonomi Produksi Perikanan Jilid I. Edisi Satu. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.

Maryati, (2010). Statistika Ekonomi dan Bisnis, Edisi Revisi Cetakan Kedua Yogyakarta (UPP) AMPYKPN.

Passaribu A.M dan Djumran Y. (2005). Perencanaan dan Evaluasi Proyek Perikanan. Lephas (Hasanuddin University Press). Makassar.

Piliana, W. O. Rosmawati. Dan Nurdiana. (2021). "Analisis Kelayakan Usaha Pengasapan Ikan Di Kelurahan Wasolangka Kecamatan Parigi Kabupaten Muna." Jurnal Bisnis Perikanan (Journal of Fishery Business) 5.1: 31-39.

Puluhulawa J., Rauf, A. dan Halid, A. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tangkapan Nelayan di Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ilmiah Agribisnis. 1 : 48.

Soekartawi (2006). Teori Ekonomi Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Wardhani, R., & Rosyid, A. (2012). Analisis Usaha Alat Tangkap Cantrang (Boat Seine) Di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang Kabupaten Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 1(1), 67-76.

Widyawati, A., Fitri, A. D. P., & Hapsari, T. D. (2014). Analisis Teknis dan Ekonomi Alat Tangkap Arad (Genuine Small Trawl) dan Arad Modifikasi (Modified Small Trawl) di PPP Tawang Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3(3), 228-237.

Unduhan

Diterbitkan

01-06-2022

Cara Mengutip

Nurfadilah, La Ola, L. O., & Piliana, W. O. (2022). Kajian produksi dan pendapatan nelayan tangkap rajungan (portunus pelagicus linnaeus, 1758) di Kelurahan Lampopala Sulawesi Tenggara pada saat covid-19 . Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan, 7(2), 73–84. https://doi.org/10.33772/jsepi.v7i2.168

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>