Pengaruh panjang jaring purse seine dan jam kerja terhadap volume produksi nelayan tangkap di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton
DOI:
https://doi.org/10.33772/jsepi.v7i2.165Kata Kunci:
volume produksi, panjang jaring, jam kerja, purse seineAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji besaran skala perubahan volume produksi yang diakibatkan bertambahnya panjang jaring sebesar satu-satuan, mengkaji besaran skala perubahan volume produksi yang diakibatkan bertambahnya jam kerja sebesar satu-satuan dan mengkaji pengaruh panjang jaring dan jam kerja terhadap volume produksi nelayan tangkap jaring lingkar (purse seine) di Kecamatan Pasarwajo. Penelitian ini meggunakan metode studi kasus (case study) dengan jumlah responden nelayan purse seine 11 orang. Proses pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara secara langsung menggunakan kuesioner. Data primer yang dikumpulkan yaitu panjang jaring, jam kerja, besaran produksi per trip, bahan bakar dan konsumsi. Data sekunder terdiri dari jumlah penduduk, tingkat pendidikan nelayan dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data dianalisis menggunakan fungsi Cobb-Douglas dan analisis Uji F. Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) besaran skala perubahan volume produksi yang diakibatkan oleh bertambahnya panjang jaring sebesar satu-satuan adalah 37.777 Kg (2) besaran skala perubahan volume produksi yang diakibatkan oleh bertambahnya jam kerja sebesar satu-satuan adalah 14.292 Kg (3) hasil uji F diperoleh panjang jaring dan jam kerja secara simultan memberikan pengaruh signifikan terhadap volume produksi karena nilai f hitung lebih besar dari f tabel (155,81 8,65 ( F.01) 4,46 (F.02))
Referensi
Annisa S. S, Rahardjo I. P dan Sukandar. (2013). Pengaruh panjang jaring, ukuran kapal, pk mesin dan jumlah abk terhadap produksi ikan pada alat tangkap purse seine di perairan prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Pspk Student Journal. Vol. I No. 1
Anwar, K. Chaliluddin, Alvi Rahmah. (2017). Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan HasilTangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo,Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. Vol. 2, No. 3: 396-405. ISSN. 2527-6395
Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Asri, M., Budiyanto & Riani, I. (2019). Analisis Usaha peangkapan ikan dengan alat tangkap pancing tonda dan pancing rawai dasar di kecamatan rumbia tengah kabupaten bombana. Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan. 4 (2)
Candra S, Isnaniah dan Irwandy Syofyan. (2016). Studi Konstruksi Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse seine) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Sibolga Kelurahan Pondok Batu Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Student Faculty Of Fisheries And Marine Science, University Of Riau. Lecture Faculty Of Fisheries And Marine Science, University Of Riau.
Deshinta Vibriyanti. (2014). Kondosi Sosial Eknomi Dan Pemberdayaan Nelayan Tangkap Kota Tegal, Jawa Tengah. Jurnal Kependudukan Indonesia Vol. 9 No.1
Gujarati D.N. (2006). Dasar-dasar ekonometrika jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Handayani S.N., Sugeng H. Wisudo., Budhi H Iskandar., dan John H. 2014. Intensitas Aktivitas Nelayan Pada Pengoperasian Soma Pajeko (Mini Purse Seine) di Bitung. Jurnal Teknologi Perikanan Dan Kelautan. Vol. 5 No 1 : 1-13
Kusnadi. (2009), Keberdayaan nelayan & Dinamika Ekonomi Pesisir. Ar-ruzz Media Yogykarta.
Santoso, S. (2006). Statistik parametrik. Jakarta : PT. Elex Komputindo.
Warsito, H. (1993). Pengantar metodologi penelitian. Buku panduan mahasiswa. Kerja Sama APTIK dan Gramedia. Jakarta.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Muhamad Kaslim Sabaa, La Onu La Ola , Hasnia Arami (Penulis)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan (JSEP) dilisensikan di bawah lisensi (CC Attribution 4.0). Pengguna bebas untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, dan walau mereka harus mencantumkan kredit kepada Anda dan tidak dapat memperoleh keuntungan komersial, mereka tidak harus melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang sama dengan ciptaan asli.
