Analisis pendapatan dan pola konsumsi nelayan pancing ulur di Desa Waturambaha Kecamatan Lasolo Kepulauan Kabupaten Konawe Utara
DOI:
https://doi.org/10.33772/jsepi.v6i2.206Kata Kunci:
Nelayan Pancing Ulur, Pendapatan, Pola KonsumsiAbstrak
Penelitian ini dilakukan di Desa Waturambaha Kecamatan Lasolo Kepulauan Kabupaten Konawe Utara selama periode bulan Juni sampai Juli 2019, dengan tujuan untuk mengetahui pendapatan nelayan pancing ulur terhadap alokasi pengeluaran konsumsi dan bagaimana pola konsumsi rumah tangga nelayan pancing ulur. Responden dalam penelitian ini adalah nelayan pancing ulur yang berjumlah 17 orang.Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling.Data diperoleh melalui wawancara berdasarkan kuesioner.Variabel penelitian yang diukur dan diamati adalah biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan, pendapatan dan jenis pengeluaran konsumsi pangan dan non pangan nelayan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan tertinggi nelayan sebesar Rp 6.052.750/bulan dan terendah sebesar Rp 2.980.250/bulan. Pola pengeluaran konsumsi menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran konsumsi untuk pangan rumah tangga nelayan sebesar Rp 1.127.529/bulan sedangkan rata-rata pengeluaran konsumsi untuk non pangan rumah tangga nelayan sebesar Rp 1.442.647/bulan.Pendapatan bersih rata-rata yang diperoleh sebesar Rp 4.351.060/bulan dan pengeluaran konsumsi rata-rata sebesar Rp 2.570.176/bulan.Pengeluaran konsumsi terdiri atas pengeluaran untuk pangan dan non pangan. Pengeluaran untuk non pangan lebih besar 71% dari pengeluaran untuk pangan. Kelompok rumah tangga pancing ulur ini termaksud kategori sejahtera.
Referensi
Badan Ketahanan Pangan. (2015). Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Supply Pangan Kota Medan. Medan.
Bangun, W. (2007). Teori Ekonomi Mikro. PT. Refika Aditama. Bandung.
Carera, V. (2017). Hubungan antara Pendapatan dengan Pola Konsumsi Masyarakat Nelayan di Desa Ketapang Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung.
Kusnadi. (2009). Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir .Ar-Ruzz Media.Yogyakarta.
La Ola, L. O. (2014). Efisiensi Biaya Produksi dan Daya Saing Komoditi Perikanan Laut di Pasar Lokal dan Pasar Ekspor. Jurnal Bisnis Perikanan.1 (1) : 39-50.
Nur, A. D. dan Alimudin, L. Analisis Pendapatan Usaha Perikanan Tangkap dan Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Penyaluran dan Penerimaan Kredit Perikanan di Kecamatan Ampana Kota Jurnal Agroland 16. (4) : 290 – 295.
Pangerapan, M., Laoh D.E.H dan Tangkere, G.E. (2018). Analisis Pendapatan dan Konsumsi Masyarakat Pesisir Pantai. Jurnal Agri-sosia Ekonomi Unsrat. 14 (1) : 1-20.
Rahim dan Diah, R. D. H. (2016). Determinan Pendapatan Nelayan Tangkap Tradisional Wilayah Pesisir Barat Kabupaten Barru. Jurnal Sosek Kp. 1 (1) : 75-88.
Riptanti, E. W. (2005). Karakteristik dan Persoalan Ekonomi Masyarakat Petani dan Nelayan pada Kawasan Pantai di Torosiaje Kabupaten Pohuwatu, Caraka Tani. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 22 (2) : 1-20.
Sabri, H. N. (2010). Analisis Penerimaan Bersih Usaha Tanaman Pada Petani Nenas di Desa Palaran Samarinda. Jurnal Eksis. 6 (1) : 1415-1428.Supriyono, R. A. 1983. Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok.Edisi kedua, BPFE.Yogyakarta.
Sajogyo. (1997). Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan. LPSB IPB. Bogor.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Wa Ode Hardianti, Sarini Yusuf, Rosmawati (Penulis)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan (JSEP) dilisensikan di bawah lisensi (CC Attribution 4.0). Pengguna bebas untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, dan walau mereka harus mencantumkan kredit kepada Anda dan tidak dapat memperoleh keuntungan komersial, mereka tidak harus melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang sama dengan ciptaan asli.