Analysis of added value creation of fisherman bottom longline in Bahari Village Sampolawa District South Buton Regency

Authors

DOI:

https://doi.org/10.33772/jsep.v8i1.5

Keywords:

Bottom Longline, Added Value, Buton Selatan

Abstract

This study aims to determine the operating techniques of bottom longline fishing gear and determine the added value created by bottom longline fishing gear. This research was carried out in Bahari Village, Sampolawa District, South Buton Regency in July 2022. The method used in this study was the census method. Data collection was carried out through interviews, observation, documentation and literature studies. Data analysis uses the added value formula, namely NT=G+Pt+Pj+π. The results of the study concluded that the bottom longline fishing technique in Bahari Village was to go to the fishing location, place bait on each hook, release the bottom longline at a depth of 10-20 meters with fishing gear lengths varying from 900-1100 meters with a total of ±200 hooks for each fisherman and 3 units of buoys and left in the sea for 2-3 hours, as well as hauling (lifting fishing gear). This fishing gear is operated at low tide. The added value created by bottom longline fishing gear, the lowest value is Rp913.000,-/trip and the highest is Rp1.351.000,-/trip and the average is Rp1.179.850,-/trip, the added value obtained from the sum of Salaries, Depreciation, Taxes and Profits

Author Biographies

La Onu La Ola, Halu Oleo University

Jurusan Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Indonesia

Syamsul Kamri, Halu Oleo University

Jurusan Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Indonesia

Wa Ode Piliana, Halu Oleo University

Jurusan Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Indonesia

Risfandi, Halu Oleo University

Jurusan Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Indonesia

Roslindah Daeng Siang, Halu Oleo University

Jurusan Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Indonesia

References

Hendrik, H. 2010. Potensi Sumberdaya Perikanan Dan Tingkat Eksploitasi (Kajian Terhadap Danau Pulau Besar Dan Danau Bawah Zamrud Kabupaten Siak Provinsi Riau). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 15(02), 121-131.

Siang, R.D. dan Nurdiana A. 2011. Pengantar Ekonomi Perikanan. Unhalu Press. Kendari

La Ola, L.O., Lawelle, S. A., Nurdiana A., dan Siang, R. D., 2015. Kajian Pembangunan Usaha Perikanan di beberapa Kawasan Pengembangan Perikanan dan Dampaknya terhadap pertumbuhan Ekonomi Kota Kendari. Badan perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kendari dan Lembaga Penelitian Universitas Halu Oleo. Kendari.

La Ola, L.O., Siang, R. D., dan Nurdiana, A. 2016. Nilai tambah pelaku bisnis di pelabuhan pendaratan ikan sodohoa dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Kota Kendari. Jurnal Bisnis Perikanan FPIK UHO, ISSN: 2355-6617 3(1).

La Ola, L.O. 2017. Ekonomi Produksi Perikanan. CV Andi Offset (Penerbit Andi). Yogyakarta.

Sah, F., Yusuf, S, dan Mustafa, A., 2018. Analisis Kajian Keuntungan Bisnis Perikanan Rawai Dasar di Sekitaran Daerah Perlindungan Laut Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kebupaten Wakatobi. Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan FPIK UHO, ISSN: 2502-664X: 3(1).

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Cetakan Kedua. CV Alpa Beta. Bandung.

Ridha, A., 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Kecamatan Idi Rayeuk. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8, No. 1.

Mulyadi, 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta, ID: Rajagrafindo Perkada.

Published

2023-02-28

How to Cite

Fajrin, La Ola, L. O., Kamri, S., Piliana, W. O., Risfandi, & Siang, R. D. (2023). Analysis of added value creation of fisherman bottom longline in Bahari Village Sampolawa District South Buton Regency. Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan, 8(1), 11–18. https://doi.org/10.33772/jsep.v8i1.5

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>